Jailolo, Teropong Malut – Kamis, 31 Oktober 2024. Warga Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) kini harus bertahan dalam gelap akibat seringnya pemadaman listrik yang terjadi di wilayah mereka. Tak adanya aliran listrik memaksa masyarakat beralih menggunakan pelita sebagai sumber penerangan, terutama di malam hari. Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan warga, terutama bagi anak-anak yang kesulitan belajar pada malam hari dan bagi pekerja yang terganggu aktivitasnya.
Pemadaman listrik ini terus berulang, namun hingga kini penyebabnya masih belum jelas. Masyarakat berharap agar pihak PLN segera mengambil tindakan dan memberikan penjelasan. Salah seorang warga desa setempat mengungkapkan kesulitannya, “Kami terpaksa pakai pelita, listrik padam terus tanpa ada kejelasan kapan hidupnya lagi. Malam hari anak-anak sulit belajar dan aktivitas kami terganggu,” ujarnya.
Ketidakpuasan warga terhadap pelayanan PLN semakin memuncak. Mereka menilai PLN kurang transparan dalam memberikan informasi terkait pemadaman listrik. “Kami sangat kecewa dengan PLN. Listrik mati mendadak tanpa pemberitahuan, ini mengganggu aktivitas kami di malam hari. Seharusnya ada pemberitahuan atau solusi yang lebih baik dari PLN,” ucap seorang warga lainnya dengan nada kesal.
Permasalahan pemadaman listrik ini juga mengundang perhatian pihak DPRD Kabupaten Halmahera Barat. Mereka berencana segera memanggil Kepala PLN Jailolo untuk meminta penjelasan terkait kendala yang dialami serta langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini. DPRD berharap agar PLN lebih peka terhadap kebutuhan informasi masyarakat dan segera memperbaiki layanan agar kejadian serupa tidak terus berulang.
Kondisi ini menggambarkan betapa pentingnya akses listrik yang stabil bagi kenyamanan dan produktivitas masyarakat. Warga Halbar kini berharap PLN dapat memberikan solusi secepatnya dan memastikan pasokan listrik yang andal agar mereka dapat beraktivitas dengan tenang, terutama di malam hari.
Penulis : Ajo
