HALTENG, TM.com – Jelang Pilkada Halmahera Tengah, praktik serangan fajar kembali mengancam integritas pesta demokrasi. Salah satu Paslon pilkada terang-terangan mengaku menyiapkan dana Rp 80 miliar untuk membagi-bagikan uang kepada warga dengan target Rp 2-3 juta per jiwa.
Tim dan pendukung Paslon tersebut dengan gamblang menyatakan bahwa uang adalah raja dan warga masyarakat pasti akan memilih uang daripada mendukung Paslon mereka. Sikap ini menunjukkan rendahnya penghargaan terhadap hak pilih warga dan mengkhawatirkan karena dapat memicu praktik money politics yang merugikan demokrasi.
Menanggapi hal ini, Jubir Tim Pemenangan IMS-ADIL, Hairudin Amir, menghimbau warga masyarakat Halmahera Tengah untuk waspada terhadap serangan fajar dan tidak tergiur dengan iming-iming uang. Ia mengingatkan bahwa serangan fajar merupakan bentuk kejahatan yang bertujuan untuk membeli suara dan merusak integritas pemilu.
Hairudin Amir juga menyerukan kepada seluruh pendukung dan simpatisan IMS-ADIL untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang praktik-praktik tindak kejahatan yang bakal terjadi menjelang hari pencoblosan.
Pilihan yang bijak bagi warga Halmahera Tengah adalah untuk menolak serangan fajar dan memilih pemimpin berdasarkan visi dan misi, bukan berdasarkan uang. Dengan menolak serangan fajar, warga dapat menunjukkan bahwa mereka menghargai demokrasi dan integritas pemilu. (Odhe)