Halteng, TM.com – Sejumlah warga desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan Kabupaten Halmahera Tengah mengeluhkan sikap Kepala Sekolah SDN 1 Kluting Jaya Ramli Tawari yang menjadikan rumah dinas guru sebagai tempat penampungan kayu.
Mestinya Kepsek meminta warga atau guru lainnya untuk menempati rumah dinas tersebut, bukan menjadikan sebagai tempat penampungan kayu,” kesal warga setempat saat ditemui awak media Jumat, (08/11/2019) sore kemarin.
Menurut warga bahwa rumah dinas ataupun rumah pribadi semewah apapun pasti rusak jika tidak ditempati oleh manusia. Sebab, rumah harus ditempati oleh manusia bukan dijadikan sebagai tempat penampungan kayu.
Jika manusia tidak menempati rumah dinas guru tersebut, maka yang pasti menunggu kerusakan. “Pemerintah menganggarkan rumah dinas guru dengan ratusan juta bukan dijadikan sebagai tempat penampungan kayu, tetapi untuk ditempati oleh guru,” ucap Saleh yang juga sebagai Ketua RT 2 desa Kluting Jaya.
Selain itu, warga itu pun mengeluhkan lambang negara (bendera) merah putih SDN 1 Kluting Jaya yang tidak pernah diturunkan oleh pihak sekolah sehingga berkibar siang malam selama 6 bulan ini. Kami warga di RT ini semuanya menyaksikan lambang negara yang dibiarkan berkibar siang malam itu.
Terkait dengan bendera merah putih tersebut, warga menilai Kepsek bukanlah tipe seorang pemimpin sekolah yang bertanggung jawab. Sekecil bendera merah putih (lambang negara) kita saja diabaikan Kepala Sekolah sampai berbulan – bulan diatas tiang, tak mengenal hujan panas, badai dan siang malam tapi malah pemerintah mengangkat Ramli Tawari sebagai pimpinan SDN 1 Kluting Jaya,” kesal Saleh. (Ode)