Ternate. TeroponMalut.com, Sopir Angkutan darat Terminal Gamalama, terpaksa melakukan aksi protes dengan membakar salah satu tenda dan barang mobiler lainnya, terhadap kebijakan Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Ternate, karena di anggap lebih mementingkan pedagang dibandingkan aktivitas, dan fasilitas penunjang mereka.
Melalui Ketua Koordinator supir angkot Muahammad Ely, menyampaikan bahwa selama kebijakan yang di ambil Dishub dibawa kepemimpinan Faruk Albar, selalu mementingkan keuntungan dari hasil sopir angkot dibandingkan menyiapkan sarana dan prasaran terminal.
“Kami menilai Dishub melakukan pembiaran hak sopir dalam terminal dan setiap ada kebijakan-kebijakan yang di buat semestinya di koordinasikan dulu ke kami sebagai anggota sopir. Bahkan dorang paksakan torang (Para Sopir) masuk ke dalam terminal sementara di area terminal tidak ada fasilitas penunjang, dan lebih terlihat sekarang mereka lebih mementingkan lapak para pedagang” Ungkapnya kepada awak media saat ditemui dalam area terminal, Kamis (28/01/21)
Kehadiran lapak itu, kata Muhammad Ely sangat menggangu kenyamanan dan aktivitas para sopir angkot.
“Sebenarnya kehadiran lapak pedagang sangat mengganggu bagi aktivitas kami, kalau pedagang dibiarakan melakukan penjualan dalam terminal, ini akan lebih rawan kecelakaan seperti terjadi sebelum-sebelumny,” Katanya
Tambahanya, kalau memang alasan Dishub adalah untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), seharusnya di bicarakan baik-baik, sehingga dapat ditata dengan teratur area terminal.
“Alasannya menaikkan PAD, torang mendukung, tetapi harus di tata hingga tidak menganggu torang pe keselamat dan keamanan. Intinya ada terminal ada penumpang, tapi dilihat disini yang ada hanya pasar saja” Tuturnya
Ia dan pihakanya merasa hal tersebut seakan-akan di tipu oleh Dishub, sebab tidak ada hak yang dipenuhi, mestinya pada saat pembahasan terkait area terminal, paling tidak sopir angkot dilibatkan.
“Torang sebenarnya ditipu, pas masuk terminal kita dimintai redistribusi, tapi torang pe hak dibiarkan begitu saja. Kalau memang ada penataan terminal kami meminta torang dilibatkan agar torang lebih tahu posisi ruang tunggunya bagaimana, memakan biaya berapa, ini kan harus ada transparan dan ini merugikan sekali bagi torang” Ucapnya
Dengan menanggapi tuntutan sopir angkot itu, Sekretaris Dishub Kota Ternate Fahrudin mengatakan, dirinya menyampaikan dulu ke pimpinannya (Kadishub).
“Ini merupakan komunikasi awal, nanti dengan pak kadis melakukan penanganan Dishub di Terminal” Singkatnya. (Kj)