HALTENG, Teropongmalut.com – Dugaan kuat intervensi politik dalam tubuh PT. IWIP, perusahaan hilirisasi nikel di Halmahera Tengah, mencuat ke permukaan. Informasi yang dihimpun menyebutkan, salah satu petinggi PT. IWIP Rosalina Sangadji diduga telah memanfaatkan jabatan dan kewenangannya untuk mengarahkan karyawan memilih calon tertentu dalam Pilkada Provinsi Maluku Utara dan Kabupaten Halmahera Tengah.
Modus yang digunakan terbilang vulgar. Para karyawan ditelepon, didatangi langsung, bahkan diancam akan dipindahkan atau diberhentikan jika tidak mengikuti arahan. Beberapa karyawan yang menolak bahkan melaporkan kejadian ini ke kepala desa, ketua pemuda, dan keluarga mereka yang merupakan kader partai politik.
“Kami takut dipecat, tapi kami datang bekerja bukan untuk urusan politik,” ungkap salah seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya. “Kami ingin memilih sesuai hati nurani, bukan karena paksaan.”
Partai politik yang merasa dirugikan telah melayangkan laporan resmi kepada pimpinan PT. IWIP di Tanjung Uli dan Jakarta, serta ditembuskan ke Kementerian terkait. Rencana demonstrasi di perusahaan dan kementerian juga tengah disiapkan.
Kasus ini menjadi sorotan tajam mengingat peran penting PT. IWIP dalam sektor tenaga kerja dan ekonomi wilayah. Intervensi politik semacam ini dikhawatirkan akan merusak citra perusahaan dan mengancam stabilitas politik di Provinsi Maluku Utara.
KPU dan Bawaslu diharapkan segera turun tangan menyelidiki kasus ini. Manajemen PT. IWIP juga diharapkan melakukan investigasi internal dan memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terlibat dalam praktik politik kotor ini.
“PT. IWIP harus dijauhkan dari kepentingan pragmatis politik. Karyawan berhak memilih sesuai kehendak mereka tanpa intimidasi,” tegas salah seorang aktivis. (Odhe)