Potensi Jamur Sagu (Volvariella Sp) Sebagai Protein Alternatif

Oleh: DR. Arini Zahrotun Nasicha, S.Pd., M.Pd.

Jamur sagu adalah jamur yang tumbuh diatas ampas dan batang pohon sagu yang sedang melapuk dan dapat dikonsumsi. Jamur sagu banyak tumbuh di Kawasan Indonesia Timur, termasuk kepulauan Halmahera di Maluku Utara karena wilayah ini juga banyak tumbuh pohon sagu. Jamur sagu dengan nama latin Volvariella termasuk Divisi Basidiomycota, Kelas Agaricomycetes, Ordo Agaricales, Famili Pluteaceae, Genus Volvariella.

Pada musim penghujan saat banyak tumbuh jamur sagu, masyarakat setempat biasa mengkonsumsi jamur tersebut karena rasanya gurih dan enak. Namun umumnya masyarakat tidak mengetahui bahwa selain rasanya enak, jamur sagu juga memiliki kandungan gizi yang baik.

Jamur Sagu (Volvariella Sp)

Jamur sagu ( Volvariella sp) . umumnya kaya akan asam amino esensial seperti leusin, isoleusin, valin, tryptophan, lysin, theonin, phenilalanin, methinin dan histidin (Jordan, 1993; Widiyastuti, 2005). Jamur Volvariella sp. juga kaya akan asam lemak tidak jenuh, dan dapat menurunkan kadar low density lipoprotein dalam darah (Chang, 1999). Menurut hasil penelitian Abbas dkk, 2011, nutrisi yang dikandung jamur sagu per 100 gram berat basah yaitu sebanyak 4,00 gram protein, 2,99 gram karbohidrat, 0,19 gram lemak, 11,53 mg Ca, 0,31 gram P, dan 165,05 mg K. Jika data tersebut dikonversi ke persen berat kering dengan berpatokan pada selisih antara kadar air dan berat segar, maka didapat persentase kandungan lemak jamur sagu sebasar 2,54%, karbohidrat 39,97%, dan protein 53,48%.

Komposisi dan kandungan nutrisi jamur sagu (Volvariella sp) tersebut berbeda dengan kandungan nutrisi jamur merang dan jamur edible lainnya dalam genus Volvariella. Jamur sagu memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu hampir dua kali lipat kandungan protein jamur merang, tetapi jamur sagu memiliki kadar lemak yang sangat rendah yaitu sekitar 20 kali lebih kecil dibanding dengan kandungan lemak jamur merang. Kandungan lemak yang rendah dari jamur sagu menjadikan jamur ini baik dikonsumsi oleh orang yang menghindari makanan yang berlemak tinggi.

Bagimanakah bentuk dan ciri jamur sagu?

Jamur sagu memiliki ciri morfologi memiliki tudung (pileus) berwarna putih keabuan hingga hitam. Jamur ini memiliki bentuk menggembung pada pangkal tangkai (stipe)nya yang disebut volva. Adanya volva merupakan penciri utama bahwa jamur sagu termasuk genus Volvariella. Ciri utama jamur dari genus Volvariella yaitu adanya organ yang berbentuk selaput tipis yang menyelimuti bagian pangkal stipe dan merupakan pembungkus tubuh buah jamur saat masih muda yang disebut Volvas (Li, 1982; Landecker, 1990; & Moncalvo et al., 2002).

IMG-20241221-WA0069
IMG-20241217-WA0048
previous arrow
next arrow
IMG-20241221-WA0029(1)
IMG-20241221-WA0070
IMG-20241218-WA0000
previous arrow
next arrow
IMG-20241218-WA0025
IMG-20241217-WA0074
IMG-20241216-WA0048
previous arrow
next arrow
IMG-20241217-WA0007
IMG-20241217-WA0046
IMG-20241231-WA0012(1)
previous arrow
next arrow
IMG-20241217-WA0047
IMG-20241221-WA0071
IMG-20241221-WA0073
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *