HALTENG, TM.com — Gerakan masif dan sistematis dilakukan sejumlah pihak untuk memengaruhi opini masyarakat, khususnya pendukung Paslon 02, agar tetap percaya pada klaim kemenangan pasangan tersebut. Narasi ini terus digulirkan di media sosial, meskipun fakta resmi menunjukkan Paslon 02 kalah dengan selisih suara lebih dari 15 ribu dari Paslon 03, yang meraih kemenangan mutlak berdasarkan hasil perhitungan resmi KPU.
Informasi dari masyarakat mengungkap bahwa pola ini sudah berlangsung lama dan menjadi strategi yang terencana untuk memelihara semangat pendukung. Langkah ini dinilai sebagai bentuk manipulasi opini yang tidak hanya mengabaikan realitas tetapi juga berpotensi menciptakan keresahan di tengah masyarakat pasca-pemilu.
“Upaya ini bukan hanya mencemarkan nama baik lembaga KPU tetapi juga merongrong integritas dan independensinya,” ujar seorang warga yang prihatin dengan situasi ini. Menurutnya, klaim yang tidak berdasar hanya akan memperkeruh keadaan dan mengganggu stabilitas sosial.
Ketua dan anggota KPU Kabupaten Halmahera Tengah diminta untuk melaporkan beberapa warga pendukung Paslon 02 ke pihak kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik lembaga. Mereka menegaskan bahwa integritas KPU tidak boleh diragukan, terutama dengan bukti hasil pemilu yang jelas dan transparan.
“Selisih suara 15 ribu lebih itu bukti nyata bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Paslon 02 menurun drastis. Stop memperkeruh keadaan! Kekalahan sudah jelas, jadi mimpi Paslon 02 dilantik itu benar-benar tidak masuk akal,” tegas salah satu warga dengan nada geram.
Masyarakat dan pihak berwenang diimbau untuk segera menghentikan propaganda semacam ini dan fokus menjaga stabilitas serta kepercayaan publik pada proses demokrasi yang sah. (ODHE)