MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI CENDAWAN (MIKOLOGI) DAN CARA MENGATASINYA

Penulis: Dr Arini Zahrotun Nasichah, M.Pd

Dosen Prodi Pendidik Biologi FKIP Universitas Khairun

Miskonsepsi dalam pembelajaran mikologi adalah kesalahpahaman atau pemahaman yang tidak tepat tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu jamur. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti:

Pengalaman sehari-hari:
Banyak orang memiliki pengalaman terbatas dengan jamur, sehingga mereka mungkin memiliki pandangan yang sempit tentang keanekaragaman dan peran jamur dalam ekosistem.

Informasi yang salah:
Informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap tentang jamur dapat menyebabkan miskonsepsi.
Kurangnya pemahaman tentang konsep ilmiah: Beberapa konsep dalam mikologi, seperti reproduksi dan klasifikasi jamur, bisa sulit dipahami oleh siswa tanpa dasar ilmiah yang kuat.

Berikut adalah beberapa miskonsepsi umum dalam pembelajaran mikologi:
Semua jamur adalah parasit: Banyak orang menganggap semua jamur sebagai parasit yang berbahaya bagi manusia atau tumbuhan. Padahal, banyak jamur yang bermanfaat, seperti jamur yang membantu dalam fermentasi makanan atau yang berperan penting dalam dekomposisi bahan organik.

Jamur adalah tumbuhan: Jamur bukanlah tumbuhan, meskipun mereka memiliki beberapa kesamaan, seperti kemampuan untuk menghasilkan spora. Jamur memiliki karakteristik yang berbeda, seperti dinding sel yang terbuat dari kitin dan cara memperoleh nutrisi yang heterotrof.

Semua jamur beracun: Tidak semua jamur beracun. Ada banyak jenis jamur yang dapat dimakan dan bahkan memiliki nilai gizi yang tinggi. Namun, penting untuk berhati-hati dalam mengidentifikasi jamur, karena beberapa jenis memang beracun dan dapat menyebabkan penyakit serius.

Jamur tidak memiliki peran penting dalam ekosistem: Jamur memiliki peranan penting dalam ekosistem, seperti dekomposisi bahan organik, membentuk simbiosis dengan tumbuhan, dan berperan dalam siklus nutrisi.
Semua jamur memiliki bentuk makroskopis: Banyak jamur memiliki bentuk mikroskopis, seperti jamur yang menyebabkan penyakit pada manusia atau tumbuhan.

Bagaimana cara mengatasi miskonsepsi?
Untuk mengatasi miskonsepsi dalam pembelajaran mikologi, perlu dilakukan pendekatan yang tepat, antara lain:

  • Menggunakan metode pembelajaran yang interaktif: Pembelajaran berbasis proyek, simulasi, dan demonstrasi dapat membantu siswa memahami konsep mikologi dengan lebih baik.
  • Memberikan informasi yang akurat dan lengkap: Guru harus memberikan informasi yang benar dan terkini tentang jamur, termasuk manfaat, peranan, dan bahaya yang ditimbulkan.
  • Membangun koneksi dengan kehidupan nyata: Guru dapat menunjukkan contoh-contoh jamur dalam kehidupan sehari-hari, seperti jamur yang digunakan dalam pembuatan roti, minuman fermentasi, atau obat-obatan.
  • Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi dapat membantu mereka memahami konsep mikologi dengan lebih baik dan mengidentifikasi miskonsepsi yang mungkin mereka miliki.

Dengan memahami miskonsepsi yang umum terjadi dan menerapkan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran, guru dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman yang akurat dan komprehensif tentang mikologi. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya jamur dalam kehidupan manusia dan lingkungan.

Miskonsepsi-miskonsepsi tersebut dapat diatasi dengan memberikan edukasi yang benar dan komprehensif tentang mikologi, serta dengan menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik.

  • Identifikasi miskonsepsi: Mulailah dengan mengidentifikasi miskonsepsi yang umum terjadi pada siswa. Anda dapat melakukan ini dengan memberikan kuis atau tes kecil, atau dengan mengamati siswa selama pembelajaran.
  • Pahami penyebab miskonsepsi: Setelah mengidentifikasi miskonsepsi, cobalah untuk memahami penyebabnya. Apakah miskonsepsi disebabkan oleh pengalaman sehari-hari siswa, informasi yang salah, atau kurangnya pemahaman tentang konsep ilmiah?
  • Gunakan metode pembelajaran yang tepat: Pilih metode pembelajaran yang dapat membantu siswa mengatasi miskonsepsi. Misalnya, Anda dapat menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek, simulasi, dan demonstrasi.
  • Berikan informasi yang akurat: Pastikan untuk memberikan informasi yang akurat dan lengkap tentang mikologi. Hindari memberikan informasi yang salah atau tidak lengkap.
  • Buat koneksi dengan kehidupan nyata: Tunjukkan kepada siswa bagaimana mikologi berhubungan dengan kehidupan nyata. Misalnya, Anda dapat membahas tentang peran jamur dalam pembuatan makanan, pengobatan, dan industri.
  • Fasilitasi diskusi: Berikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi. Ini dapat membantu mereka memahami konsep mikologi dengan lebih baik dan mengidentifikasi miskonsepsi yang mungkin mereka miliki.
    Semoga tips ini membantu Anda dalam mempelajari miskonsepsi dalam pembelajaran mikologi dan mengatasinya!

IMG-20241221-WA0069
IMG-20241217-WA0048
previous arrow
next arrow
IMG-20241221-WA0029(1)
IMG-20241221-WA0070
IMG-20241218-WA0000
previous arrow
next arrow
IMG-20241218-WA0025
IMG-20241217-WA0074
IMG-20241216-WA0048
previous arrow
next arrow
IMG-20241217-WA0007
IMG-20241217-WA0046
IMG-20241231-WA0012(1)
previous arrow
next arrow
IMG-20241217-WA0047
IMG-20241221-WA0071
IMG-20241221-WA0073
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *