Reporter : Odhe
Editor : Redaksi
HALTENG, Teropongmalut.com – Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Utara bersama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) menggelar gerakan pangan murah, yang dipusatkan di Arena Budaya Pandopo Falcilno Weda desa Fidi Jaya Kecamatan Weda Selasa, (03/10/2023) siang tadi.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Penjabat Bupati Ir. Ikram M. Sangadji, M.Si, dan jajaran Forkopimda Halteng, para Staf Ahli dan Asisten Bidang Pemerintahan, Perwakilan BI Prima Putra Pamungkas, dan yang mewakili Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Leni Pangaribuan.
Penjabat (Pj) Bupati Ir. Ikram M. Sangadji. M. Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kabupaten Halmahera Tengah berbeda dengan kabupaten lainnya, karna disini (Halteng) kebutuhan pangannya lebih besar apalagi di bagian Kecamatan Weda Tengah.
IMS (akronim akrab Bupati) mengatakan, industrialisasi tambang di Weda Tengah untuk kebutuhan sembako telah ada kontrak kerja sama dengan supplier dengan harga rendah, apa bila ada pasokan yang masuk kedalam perusahaan dengan harga tinggi maka pihaknya tidak menerima, dikarenakan penyangga supplier sudah lama bekerjasama dengan mereka.
Adapun yang mendasarinya kata Bupati yang juga Asisten Deputi Perikanan Tangkap Kemenko Maritim dan Investasi RI ini adalah aspek tranportasi yang membuat harga jadi tinggi, sementara kalau dilihat dari aspek tranportasi kita akan sangat parah kalau mengendalikan harga pasokan beras telur yang komoditasnya dihasilkan di daerah ini.
“Tol laut kita tidak lancar, kami inginkan tidak hanya disini tapi distribusi ada juga bisa melalui Patani dan Gebe, pasalnya apa bila harga naik penyangga supplier ini masih bisa bertahan.
Kalau disini tidak kuat penyangga maka di wilayah ini akan parah.” Imbuh Bupati Ikram.
Tapi alhamdulilah, ungkap IMS, berkat kerjasama teman-teman Pimpinan OPD yang setiap saat kita selalu melakukan pemantauan inflasi yang merupakan salah satu skenario kita. “Saya minta kepada Kadis Pertanian untuk membuka lahan agar mensupport para petani penanaman dan hasilnya.” ucapnya.
Dikatakannya, ada kecenderungan setiap orang terlalu mengkonsumsi beras, makanya di perbanyak hortikultura untuk di tanam agar ada keseimbangan antara beras dan hortikultura. “Bagaimana cara agar hortikultura bisa konsisten maka cara yaitu membuka lahan kepada kelompok tani untuk menanam dengan komunitas bibit yang cepat panen, sehingga beras bisa terjaga dan menghindari dari kenaikan harga beras.” terang IMS.
IMS bilang, harga beras bisa naik bukan hanya di daerah saja, di pusat juga bisa naik makanya dibantu dengan operasi pasar untuk menunjang kebutuhan masyarakat dengan harga rendah dari harga normal di pasar, dan hari ini juga ada pembagian beras di masyarakat di beberapa kecamatan. “Saya minta kepada Kepala Desa, apa bila ada kenaikan inflasi maka kita (Pemerintah) akan pasok beras di setiap desa dan alhamdulilah di desa sudah paham.” pungkasnya.
Tidak seperti di daerah lainnya, karena daerah lain pasokan berapapun bisa seimbang antara demand dan suplai,”imbuh IMS, tapi kalau Halmahera Tengah kita tidak bisa memprediksi kebutuhannya karena apa, setiap hari orang bisa bertambah untuk sembako hari ini kita hitung lain hari bisa berubah.
Karena itu kata IMS, upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga, tidak pada produk yang menyumbang inflasi tetapi upaya menjaga stabilitas produk yang membuat masyarakat memenuhi kebutuhan daya beli mereka.
Sementara itu, Leni Pangaribuan, mewakili Direktur stabilisasi pasokan dan pangan, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak khususnya Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah karena sudah membersamai dalam hal ini Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam menjaga inflasi dengan berbagai upaya salah satunya stabilisasi pasokan dan harga pangan, dengan kegiatan Gerakan Pangan Murah.
Leni mengatakan, tingkat inflasi sebagai salah satu barometer tingkat pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat menunjukkan angka yang cukup membaik. “Berdasarkan rilis BPS tanggal 5 September 2023 menunjukkan inflasi nasional Bulan September 2023 sebesar 2,28” (year on year). Angka tersebut turun dibanding bulan sebelumnya Agustus 2023 sebesar 1,63Y4.” ungkapnya.
Dikatakannya, sektor pangan dan energi mendapat tantangan yang cukup berat karena adanya pandemi COVID-19 sejak tahun 2020, perubahan iklim dan dinamika global. Adapun komoditas yang sangat diperhatikan pada bulan Juni 2023 sebagai penyumbang inflasi terbesar, lanjut Leni yaitu Daging Ayam Ras, Bawang Merah, Telur Ayam Ras, Ikan dan kebutuhan rumahtangga lainnya. Dan hal lain yang perlu menjadi konsen semua pihak yaitu isu EI Nino yang akan melanda Indonesia.
Kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan, penting dilakukan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kondisi gejolak yang ditimbulkan akibat situasi pasokan harga pangan, baik di tingkat produsen maupun konsumen. Leni menambahkan, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah Gerakan Pangan Murah (GPM). “GPM merupakan intervensi pemerintah dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan perlu dilakukan agar dapat menanggulangi gejolak serta mengendalikan inflasi pangan.” terangnya.
Leni menjelaskan, Badan Pangan Nasional sepanjang 2023 bersama Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun Kab/Kota sudah mengadakan GPM sebanyak 556 kali, yaitu oleh 32 Dinas Pangan Provinsi sebanyak 87 kali, dan oleh 298 Dinas Pangan Kab/Kota sebanyak 469 kali. Badan Pangan Nasional juga berhasil memecahkan Rekor Muri DUNIA pada tanggal 26 Juni 2023 melalui “Gerakan Pangan Murah Serentak Terbanyak” di 341 titik di 300 kab/kota.
Tentunya, upaya-upaya tersebut tidak dapat kami lakukan sendiri. Terima kasih kami ucapkan kepada Aermrenterian/Lembaga dan stakeholder terkait yang telah melakukan extra effort pengendalian inflasi. Pemerintah bersama stakeholder hadir ditengah-tengah masyarakat dalam mengendalikan pasokan dan harga pangan.
Leni berharap kiranya acara ini dapat bermanfaat yang sangat banyak bagi semua pihak, untuk bersama kita wujudkan cita-cita mulia agar Petani Sejahtera, Pedagang Untung, dan Masyarakat Tersenyum.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Halteng Fatimah Hasyim, SP juga menyatakan, sebagai langkah pengendalian inflasi, Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah Melibatkan Gapoktan dan Pelaku Usaha dan Bulog dalam gerakan pangan murah ini.