Ternate, TeropongMalut – Krisis sampah di Kota Ternate semakin memprihatinkan. Laut di sekitar kota ini kini tercemar parah oleh limbah plastik dan sampah rumah tangga yang terbawa saat hujan, hingga mengganggu transportasi laut. Asma Fandun, SH., MH., seorang Hakim Lingkungan sekaligus pemerhati lingkungan dan menjabat Wakil Ketua PN Soasio, menyoroti kurangnya perhatian pemerintah kota dalam menangani permasalahan ini. Sabtu (02/11/24)
“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Sampah yang terus mengotori laut Ternate mencerminkan lemahnya prioritas pemerintah dalam pengelolaan lingkungan. Perlu ada tindakan nyata, bukan hanya sosialisasi semata,” ungkap Asma dalam pernyataan resminya saat di temui TeropongMalut.
Menurut Asma, masalah ini membutuhkan pendekatan serius, termasuk regulasi dan penegakan hukum yang lebih kuat. Ia mengingatkan bahwa, sesuai Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi lingkungan dan masyarakat dari dampak pencemaran.
Di sisi lain, masyarakat pun mulai bersuara lantang. “Laut kita sudah tidak bersih lagi. Setiap kali naik speed boat, kami terhambat sampah plastik yang mengambang,” ujar salah satu warga yang terganggu oleh kondisi tersebut.
Asma Fandun mendesak Pemerintah Kota Ternate untuk mengambil langkah tegas, mulai dari pengaturan limbah rumah tangga hingga sanksi bagi pihak-pihak yang membuang sampah sembarangan. “Kita perlu segera berbenah. Lingkungan adalah tanggung jawab bersama, dan jika dibiarkan, kerusakannya akan semakin parah,” tegas Asma. (Iswan)