HALTENG, TM.com – Ruas jalan Desa Lukulamo menuju Lelilef Woebulen di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, kini berubah menjadi medan berlumpur yang penuh lubang menganga. Jalan yang dulunya menjadi nadi utama mobilitas warga kini berubah menjadi mimpi buruk akibat aktivitas tambang PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang semakin merusak lingkungan dan infrastruktur tanpa tanggung jawab nyata.
Viktor, warga setempat, dengan nada geram mengungkapkan kekecewaannya. “Jalan ini rusak parah karena aktivitas PT IWIP, tapi sampai sekarang pemerintah dan perusahaan hanya tutup mata. Sampai kapan kami harus menderita?” ujarnya dengan penuh emosi.
Jalan yang seharusnya mempermudah akses warga kini justru menjadi ancaman nyata. Saat hujan turun, genangan lumpur dan kubangan besar membuat kendaraan sulit melintas dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan. Warga tak lagi berharap janji kosong; mereka menuntut aksi nyata dari PT IWIP dan pemerintah daerah untuk segera memperbaiki kerusakan ini.
Kemarahan masyarakat semakin memuncak karena minimnya tanggapan dari pihak terkait. “Kami hanya menerima kerusakan, bukan manfaat. Apa ini yang disebut kontribusi perusahaan besar? Ini penghinaan bagi kami,” kata Ria warga lain.
Ruas jalan rusak ini menjadi simbol jelas dari kelalaian pihak perusahaan dan pemerintah dalam mengutamakan kesejahteraan masyarakat lingkar tambang. Warga meminta keadilan segera ditegakkan, sebelum kerusakan ini berubah menjadi bencana yang lebih besar. “Cukup sudah kami dijadikan korban,” tegas mereka.
Jika tak segera diatasi, kerusakan ini akan menjadi catatan kelam lain dalam sejarah eksploitasi sumber daya yang hanya menguntungkan segelintir pihak sementara rakyat dibiarkan sengsara. (Odhe)