Halmahera Barat, Teropong Malut – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Maluku Utara masih bungkam terkait video viral di media sosial yang menunjukkan salah satu anggotanya, Yafet Sidongol, diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap warga bernama Mus Daud Jalil di Jailolo, Halmahera Barat. Akibat kejadian ini, Yafet yang merupakan Anggota DPRD Pulau Morotai harus menjalani proses hukum di Polres Halmahera Barat, Rabu (08/01/25).
Video yang beredar tersebut terdiri dari dua rekaman, masing-masing berdurasi 6 menit 55 detik dan 28 detik, memperlihatkan Yafet Sidongol, anggota DPRD dari PDI-P Dapil Tiga Timur Utara, terlibat adu jotos dengan Mus Daud Jalil. Video ini menjadi perhatian publik sehingga kasus tersebut kini menjadi atensi pihak Satreskrim Polres Halmahera Barat.
Ketika dikonfirmasi, Kapolres Halmahera Barat melalui pesan WhatsApp menjelaskan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. “Kasus ini masih dalam proses penyelidikan, silakan hubungi Kasat Reskrim untuk informasi lebih lanjut,” ujar Kapolres.
Kasat Reskrim Polres Halbar, AKP Bakry Syafruddin, membenarkan bahwa pihaknya tengah menangani kasus tersebut. “Kasus ini menjadi atensi kami, dan saat ini sedang dalam proses penanganan,” tegasnya.
Kasus ini telah dilaporkan secara resmi oleh keluarga korban. Mus Daud Jalil, warga Desa Galala, Kecamatan Jailolo, berusia 46 tahun, melaporkan dugaan kekerasan ini kepada pihak berwenang. Terlapor, Yafet Sidongol, adalah seorang anggota DPRD Pulau Morotai berusia 49 tahun yang berdomisili di Desa Sakita, Morotai Utara.
Wartawan Teropong Malut berusaha menghubungi sejumlah fungsionaris PDI-P, termasuk Sa’id Banyo (anggota DPRD Provinsi Maluku Utara) dan Asrul Rasid (Calon Wakil Gubernur Maluku Utara), namun hingga berita ini diturunkan, keduanya belum memberikan tanggapan resmi.
Menurut AKP Bakry Syafruddin, insiden ini terjadi pada 5 Januari 2025. “Saat ini kami masih memeriksa saksi-saksi. Karena korban masih dalam kondisi sakit, keterangan dari korban baru akan diambil besok,” ungkapnya.
Kasus ini terus mendapat perhatian publik, sementara pihak kepolisian melanjutkan penyelidikan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Jurnalis: Taufik Sibua
Editir: Redaktur Jakarta