Jakarta, Teropong Malut – Aliansi Masyarakat Maluku Utara menggelar aksi unjuk rasa (Unras) di depan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI), Jumat (10/01/2025), mendesak agar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih nomor urut 4, Sherly Tjoanda dan Hi Sarbin Sehe, didiskualifikasi. Jum’at (10/01/25)
Aksi unjuk rasa dimulai pukul 14.00 WIB dengan melibatkan sekitar 25 orang massa aksi. Mereka menggunakan mobil pikap dan perangkat suara (sound system) untuk menyampaikan tuntutan. Namun, aksi tersebut sempat dihalangi oleh pihak kepolisian yang berjaga karena lokasi depan MKRI tidak diperbolehkan untuk kegiatan unjuk rasa. Penghalangan dilakukan demi menjaga kelancaran proses persidangan sengketa Pilgub Maluku Utara yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.
Dalam aksinya, Aliansi Masyarakat Maluku Utara menuntut penanganan dugaan kecurangan dan pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) pada Pilgub Maluku Utara 2024. Adapun tuntutan yang disampaikan:
- Mendesak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP RI) segera memecat komisioner KPUD Maluku Utara.
- Mendesak KPU Republik Indonesia memanggil dan memberikan sanksi kepada komisioner KPUD Maluku Utara atas dugaan pelanggaran administrasi terkait pasangan calon gubernur nomor urut 4, Sherly Tjoanda dan Hi Sarbin Sehe.
- Mendesak Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia mendiskualifikasi pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih, Sherly Tjoanda dan Hi Sarbin Sehe.
- Meminta Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia menolak hasil rekapitulasi Pilgub Maluku Utara.
- Mendesak DKPP RI, KPU RI, dan Mahkamah Konstitusi untuk menegakkan keadilan.
Salah satu orator aksi menyampaikan bahwa Pilgub Maluku Utara 2024 merupakan kontestasi terburuk dalam sejarah Pilgub di Indonesia. “Kecurangan yang terjadi mencoreng demokrasi dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu,” tegasnya.
Aksi ini mencerminkan kekecewaan mendalam masyarakat terhadap penyelenggaraan Pilgub Maluku Utara dan harapan akan tegaknya keadilan oleh lembaga-lembaga terkait.
Jurnalis : Taufik Jakarta
