Ternate-Teropongmalut.com, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan cabang Kota Ternate menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Ternate untuk menggelar sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan dan Peraturan Wali Kota Ternate Nomor 15 tahun 2019 tentang Kewajiban Kepesertaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi Industri Kecil Menengah (IKM) dan Pedagang Pasar se-Kota Ternate. Iven sosialisasi itu diikuti kurang lebih 250 pelaku usaha dan pedagang pasar yang dilaksanakan di lantai II Gedung Water Boom pada Selasa (03/11).
Kepala BPJS Ketenagakerjaan cabang kota ternate Khomsan Hidayat, dalam sambutannya menjelaskan bahwa saat ini setiap warga negara berhak mendapatkan jaminan sosial. Kehadiran BPJS Ketenagakerjaan adalah untuk memastikan semua pekerja baik itu pekerja formal maupun pekerja informal harus mendapatkan jaminan sosial dari resiko kecelakaan kerja maupun resiko kematin pada saat sedang bekerja.
Keuntungan bagi pekerja yang mengikuti BPJS Ketenagakerjaan lanjut Khomsan Hidayat, ada dua keuntungan yakni mendapatkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan pada saat terjadi resiko kecelakaan kerja dan kematin. Tidak hanya itu santunan juga diberikan kepada korban kecelakaan kerja selama masa pemulihan. “Santunan bagi yang terkena resiko kecelakaan pada saat kerja adalah Rp 25 juta, sedangkan bagi yang meninggal mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta” jelas Khomsan.
Untuk menjadi pesert BPJS Ketenagakerjaan kata Khomsan, pesert perlu mendaftarkan diri ke kantor dengan membawa KTP dan membayar iuran bulanan. “Iuran BPJS Ketenagakerjaan cukup mura hanya Rp 16.800,-. Dengan membayar sebesar itu peserta BPJS sudah langsung tercover resiko atas pekerjaannya,” jelasnya.
Sementara
itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Ternate Nuryadin
Rachman, dalam sambutannya menjelaskan jumlah pedagang yang tersebar di 24
pasar di Kota Ternate hingga tahun 2019 berjumlah 3.240 pedagang. Sedangkan jumlah
pelaku usaha industri kecil menengah 1.342 IKM dengan jumlah tenaga kerja
mencapai 3.885 orang. “Jumlah ini akan terus bertambah karena melihat potensi pasar
dan padatnya aktivitas di kota ternate sebagai kota jasa perdagangan” kata Nuryadin.
Untuk itu pemkot ternate mempunyai program-program strategis dalam penyediaan lapangan kerja yang layak. “Menjadikan sektor perdagangan yang berbasis kearifan lokal tentunya membutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak. Untuk itu upaya penguatan dan sinergitas selalu dilakukan baik dengan kementerian, pemerintah provinsi hingga BUMN agar tercipta pelaku usaha baik pedagang maupun IKM yang produktf dan mandiri” jelas Nuryadin.
Beberapa program kerja sama yang sudah berjalan lanjut Nuryadin, antara lain kerja sama dengan Biro Humas Kementerian Perdagangan dalam hal peningkatan kemampuan IKM dalam bidang digital marketing, Balai Diklat Industri Makassar untuk memberikan pendidikan dan pelatihan, kerja sama dengan kementerian perindustrian dalam hal penyediaan fasiltas rumah kemasan, PT Pertamina, BNI Ternate untuk akses permodalan, dan Dinas Kesehatan Kota Ternate dalam upaya menciptakan pasar sehat. “Dan Alhamdulillah Kota Ternate mendapat penghargaan Nasional sebagai Kota Sehat Swasti Saba Padapa tingkat kabupaten/kota se-Indonesia.
“Hal ini dilakukan untuk mendorong peningkatan kualitas dan kemampuan pelaku usaha yang berdampak pada kualitas produk serta bisnis yang digeluti sehingga secara signifikan dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan pelaku usaha” Jelas Kadis Perindag Kota Ternate Nuryadin Rachman.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan kata Nuryadin, maka perlindungan diri dan keluarga adalah kewajiban kita semua. Oleh karena itu Disperindag bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan agar memberikan program jaminan sosial kepada pelaku usaha baik pedagang maupun pelaku IKM. (dar)
